Blog masa kini yang berisi kontent inspiratif

PPT 10 - TIK - Evaluasi tik dalam pmbelajarn pai

Share:

PPT 9 - TIK - Komunikasi dan Sistem Pembelajaran PAI

Share:

PPT 4 - TIK - Pembelajaran Berbasis Web

Share:

PPT 3 - TIK - Perkembangan internet pada pai

Share:

MAKALAH 4 - Metodologi Penelitian Tindakan Kelas - MODEL JOHN ELLIOT DAN MODEL DAVE EBBUTT

MODEL-MODEL 
MODEL JOHN ELLIOT DAN MODEL DAVE EBBUTT
Makalah ini dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian Tindakan Kelas





Disusun oleh : kelompok 4
Anggita Windi P                                (210315259)
Fantris Fitranda Nahkar S               (210315166)
M.  Zidna Yaqina                              (210315286)
Nilas Sa’adah                                     (210315277)
Mushofa Lubidin                              (210313176)

KELAS PAI.H

Dosen pengampu
Medina Nur Asyifah Purnama, M.Pd.I

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
APRIL 2018
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Guru yang professional adalah guru yang senantiasa meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran yang lebih baik berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya. Melalui penelitian, guru dapat memetakan sejumlah permasalahan yang dihadapinya ketika mengelola kelas, sekaligus menyusun rencana yang tepat sebagai solusi bagi permasalahan yang dihadapinya. Model penelitian yang di laksanakan oleh guru adalah model penelitian yang berangkat dari permasalahan yang timbul di ruang kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.
Model penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dan penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta memahami aspek-aspek yang berkenaan dengan peserta didik dan lingkungan yang ada disekitar kelas. PTK memiliki beberapa model penelitian, yang mana guru banyak yang bingung dalam penggunaan model penelitian tersebut. Dalam model PTK banyak pengembangan penelitian tindakan kelas dari model-model sebelumnya, yang dalam pengembangannya lebih detail dan terperinci. Salah satu model penelitian tindakan kelas tersebut yaitu model John Elliot dan model Dave Ebbut.
Dengan demikian, untuk mengetahui lebih jelas terkait hal ini, penulis akan sedikit mengulasnya di dalam makalah ini dengan tema Model Penelitian Tindakan Kelas: Model John Elliot Dan Model Dave Ebbutt
B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana penelitian model John Elliot ?
2.      Bagaimana penelitian model Dave Ebbut ?


1
 

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Penelitian Model John Elliot
Tahun 1991, Elliot meluncurkan model spiralnya sendiri. Terinspirasi oleh model dari Kemmis, Elliot membuat bagan yang lebih detail dan rinci, yang terlihat salah satunya pada Rencana Umum yang perlu dirinci minimal dalam tiga langkah tindakan.[1]
Maksud disusunya secara rinci pada PTK Model Jhon Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanaan aksi atau proses belajar mengajar. Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau tindakan sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa rupa itulah yang menyebabkan Jhon Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara skematis.[2]
Model penelitian yang dikembangkan oleh John Elliot adalah model yang menekankan kepada proses untuk mencoba hal-hal baru dalam proses pembelajaran. Langkah pertama yang harus dilakukan menurut Elliot adalah menentukan dan mengembangkan gagasan umum yang dilanjutkan dengan melakukan eksplorasi yakni studi untuk mempertajam gagasan atau ide. Manakala peneliti sudah merasa cukup, selanjutnya melakukan rencana secara menyeluruh dan berdasarkan rencana tersebut selanjutnya melakukan tindakan 1 yang selama pelaksanaanya dilakukan monitoring dan eksplorasi. Hasil dari monitoring dan eksplorasi peneliti dapat melakukan tindakan 2 atau kembali merevisi rencana.[3]

2
Penjelasan tahapan PTK John Elliot sebagai berikut:
1.      Identifikasi Masalah
Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melihat dan menemukan masalah-masalah apa saja yang terjadi di sekolah, khususnya dalam proses pembelajaran di kelas. Identifikasi masalah ini sangat penting posisinya karena tahap ini merupakan pondasi awal atau acuan awal kegiatan penelitian kedepannya.
2.      Penyelidikan
Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang masalah yang ditemukan oleh seorang peneliti di sekolah. Berdasarkan hasil penyelidikan dapat dilakukan pemfokusan masalah yang kemudian dirumuskan menjadi masalah penelitian dan menetapkan tujuan penelitian.
3.      Rencana Umum
Peneliti akan memberikan perlakuan kepada sampel agar bisa terlihat perubahan perilaku sesuai yang diharapkan oleh peneliti.
4.      Implementasi Langkah Tindakan 1
Peneliti akan menerapkan atau melakukan perlakuan pada kelas sampel dengan tujuan meningkatkan, mengubah atau memperbaiki masalah-masalah penelitian yang ditemukan oleh peneliti di kelas.
5.      Memonitor Implementasi
Peneliti akan melihat dan memantau hasil pemberian perilaku pada kelas sampel. Apakah menunjukkan hasil peningkatan positif) ataupun malah penurunan (negatif).[4]
6.      Penyelidikan
Peneliti akan berusaha untuk mengungkap dan menjelaskan tentang kegagalan-kegagalan pengaruh. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan hal tersebut gagal. Tentunya seorang peneliti akan belajar dari kegagalan dan ketidakberhasilan implementasi pada tahapan sebelumnya.
7.      Merevisi Ide Umum
Peneliti berbekal data-data yang sudah didapat pada tahapan sebelumnya.[5]
Model Penelitian tindakan kelas Joh Elliot:   

Perbaikan Perencanaan Langkah

Implementasi Lengkah Tindakan 

Monitoring Implementasi Efeknya  

Ide Awal

Temuan dan Analisis

Perencanaan Umum Langkah Tindakan 1,2,3 

Implementasi Langkah Tindakan 

Monitoring Implementasi dan Efeknya  

Penjelasan Kegagalan tentang Implementasi  

Revisi Perencanaan Umum  

Perbaikan Perencanaan Langkah Tindakan 1,2,3

Implementasi Lengkah Tindakan 

Monitoring Implementasi dan Efeknya  

Penjelasan Kegagalan Efek   

Revisi Ide Umum   
 



















B.     Penelitian Model Dave Ebbut
Tahun 1993, Hopkin mengembangkan model PTK berdasarkan model-model PTK yang sudah dikembangkan sebelumnya. Hopkins menyusun desaign yang dikenal dengan nama Model Ebbut. Model ini menunjukkan bentuk alur kegiatan penelitian dimulai dari pemikiran awal penelitian yang selanjutnya dikenal dengan reconnaissance.
Ebbutt berpendapat yang berbeda dengan penafsiran Elliot mengenai model PTK  Kemmis, yang seakan-akan hanya berkaitan dengan penemuan fakta saja.[6] Padahal menurut Ebbut model PTK Kemmis mencakup kegiatan-kegiatan diskusi, negosiasi, menyelidiki kesempatan, mengakses kemungkinan dan kendala atau dengan singkat mencakup keseluruhan analisis.[7]
Dalam hal diagram, berbeda dari Elliot dan Kemmis, diagram Ebbut berkesan tidak rapi, seperti yang diakuinya sendiri. Baginya, proses PTK tidak sistematis seperti yang dibayangkan Kemmis dan Elliot, proses tersebut seharusnya mencakup serangkaian aktivitas yang terbentuk dalam lingkaran berturut-turut yang masing-masing tahapannya memungkinkan feedback informasi di dalam dan diantara tahapan-tahapan itu.[8]
Menurut Ebbut, cara yang tepat untuk memahami proses penelitian tindakan adalah dengan memikirkanya sebagai suatu seri dari siklus yang berturut-turut, dengan setiap siklus mencakup kemungkinan masukan balik informasi di dalam dan di antara siklus.[9] Ebbut beranggapan bahwa suatu penelitian tindakan harus dimulai dari adanya gagasan awal. Berikut penjelasan langkah-langkah model PTK Dave Ebbut:
1.      Gagasan/pemikiran awal adalah didorong oleh keinginan peneliti untuk melakukan suatu perbaikan proses untuk menghasilkan sesuatu yang lebih optimal.
2.      Berdasarkan gagasan awal itu, kemudian peneliti berupaya menemukan berbagai tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya.
3.      Selanjutnya peneliti menyusun rancangan umum yang berisi tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan yang kemudian diimplementasikan.
4.      Selama proses implementasi dilakukan monitoring, selanjutnya disusun penjelasan tentang berbagai kegagalan yang terjadi.
5.      Dari penjelasan tersebut, kemudian akan menjadi masukan dalam merevisi rencana umum yang selanjutnya akan melahirkan rencana implementasi ulang untuk implementasi pada putaran kedua. Begitulah terus menerus dilakukan sampai pada putaran tertentu.[10]

Perubahan Pemikiran

Pemikiran Awal
Model penelitian tindakan kelas Ebbut:

Eksplorasi

Eksplorasi
 


Perubahan Pemikiran

Rencana Baru

Pelaksanaan Tindakan 2

Rencana Keseluruhan

Pelaksanaan Tindakan 1

Revisi  Perencanaan

Revisi Perencanaan

Revisi  Perencanaan
 





Pengawasan dan Recon
                                                                                                                                             
                                                                                                                                            dst     
                                                                                               atau

Pelaksanaan Tindakan 2
 



BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan:
1.         Model PTK John Elliot
Tahun 1991, Elliot meluncurkan model spiralnya. Model penelitian yang dikembangkan oleh John Elliot adalah model yang menekankan kepada proses untuk mencoba hal-hal baru dalam proses pembelajaran. Langkah pertama yang harus dilakukan menurut Elliot adalah menentukan dan mengembangkan gagasan umum yang dilanjutkan dengan melakukan eksplorasi yakni studi untuk mempertajam gagasan atau ide. Manakala peneliti sudah merasa cukup, selanjutnya melakukan rencana secara menyeluruh dan berdasarkan rencana tersebut selanjutnya melakukan tindakan 1 yang selama pelaksanaanya dilakukan monitoring dan eksplorasi. Hasil dari monitoring dan eksplorasi peneliti dapat melakukan tindakan 2 atau kembali merevisi rencana. 
2.        Model PTK Dave Ebutt
Tahun 1993, Hopkin mengembangkan model PTK yang dikenal dengan nama Model Ebbut. Langkah-langkah model PTK Dave Ebbut:
a.       Gagasan/pemikiran awal adalah didorong oleh keinginan peneliti untuk melakukan suatu perbaikan proses untuk menghasilkan sesuatu yang lebih optimal.
b.      Peneliti berupaya menemukan berbagai tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya.
c.       Selanjutnya peneliti menyusun rancangan umum yang berisi tentang langkah-langkah dan kemudian diimplementasikan.
d.      Selama proses implementasi dilakukan monitoring
e.       Dari penjelasan tersebut, kemudian akan menjadi masukan dalam merevisi rencana umum yang selanjutnya akan melahirkan rencana implementasi ulang untuk implementasi pada putaran kedua.

7
 

DAFTAR PUSTAKA

Huda, Miftahul. Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Prektek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015.

Paizaludin. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta. 2014.

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group. 2009.
Karwati, Euis dan Priansa, Donni Juni. Manajemen Kelas (Classroom Management) Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi. Bandung: Alfabeta. 2014.
Soesatyo, Yoyok, dkk.  “Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru Ekonomi Kabupaten Sidoarjo”: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol.1 No. 2 (Desember 2017).



[1] Miftahul Huda, Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Prektek, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 50.
[2] Paizaludin, Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Alfabeta, 2014), 32.
[3] Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), 52.
[4] Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas (Classroom Management) Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), 312-313.
[5] Ibid., 313.
[6] Yoyok Soesatyo, dkk,  “Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru Ekonomi Kabupaten Sidoarjo”: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM) Vol.1 No. 2 (Desember 2017), 167.
[7] Ibid., 313-314.
[8] Miftahul Huda, Penelitian Tindakan Kelas, 52.
[9] Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas, 314.  
[10] Wina Sanjaya, Penelitian Tindaka Kelas, 50-52.
Share:

Cari Blog Ini

Popular Posts

Blog Archive

PAI.H

PAI.H
Kita lebih dari sekedar teman, we are family