PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“PEMBELAJARAN
PAI BERBASIS TIK”
Disusun oleh : Kelompok 5
1. Muhammad I’san Baidhowi (210315296)
2. Nibar Destian Arkianto (210315270)
3. Siti Khasanah (210315287)
Kelas PAI.H
Dosen Pengampu :
Nurul Malikah, M.Pd.
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem pendidikan dewasa ini telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya cara
yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk penyampaian materi pada
peserta didik. Akhir-akhir ini dalam proses belajar mengajar telah banyak yang
menggunakan teknologi infomasi dan telekomunikasi.. Perkembangan teknologi
multimedia membuka potensi besar dalam perubahan cara belajar, cara memperoleh
informasi dan sebagainya dalam dunia pendidikan.
Dengan perkembangan multimedia ini
juga membuka peluang bagi para pendidik untuk mengembangkan sistem pembelajaran
supaya menghasilkan hasil yang optimal. Pada era informatika visualisasi
berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan suara
(audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia
menjadikan visualisasi lebih menarik. Dalam hal ini komputer dengan dukungan
multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan berupa teks yang tidak monoton dan
lebih menarik yang lebih interaktif. Tampilan tersebut akan membuat pengguna
lebih leluasa memilih, menyaring dan memahami pengetahuan yang ingin
diketahuinya. Dengan begitu pendidik dituntuk untuk lebih kreatif dan inovatif
dalam melakukan proses pembelajaran. Salah satunya bisa menggunakan
pembelajaran multimedia.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud pembelajaran multimedia?
2.
Bagaimana
persiapan pengadaan dan penggunaan pembelajaran multimedia?
3.
Apa
saja syarat pembuatan pembelajaran multimedia?
4.
Bagaimana
aplikasi pembelajaran multimedia?
5.
Apa
saja Kelebihan dan kekurangan pembelajaran multimedia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran
Multimedia
Multimedia
berasal dari kata multi dan media. Multi berasal dari bahasa Latin, yaitu nouns
yang berarti banyak atau bermacam-macam. Sedangkan kata media berasal dari
bahasa Latin, yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai
untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu.[1]
Ada banyak pendapat tentang
pengertian dari multimedia sendiri, diantaranya adalah:
1.
Vaughan (2006) mengatakan bahwa multimedia mrupakan
kombinasi antara teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan melalui
computer atau peralatan elektronik dan digital.
2.
McLeod juga menjelaskan bahwa kata multimedia
digunakan untuk mendeskripsikan suatu sistem yang terdiri dari hardware,
software, dan peralatan seperti televisi, monitor, optical disk atau sistem
display yang digunakan untuk tujuan menyajikan video atau presentasi.[2]
Dengan demikian, arti multimedia yang umumnya
dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video,
dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama
menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran. Informasi yang disajikan
melalui multimedia in berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat di layar
monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead projector,
dapat ddengar suaranya, dilihat gerakannya (video atau animasi). Multimedia
bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik,
mudah dimengerti, dan jelas. [3]
Multimedia di PC anda dapat mengontrol beberapa alat
seperti CD ROOM, CD Audio, Video, TV, Laser Disc, Tuner Radio, facsimile,
telepon, dll. Hanya menggunakan satu alat yaitu komputer, dengan fungsi media
ini dengan menggunakan tombol keyboard atau menggerakkan mouse. [4]
Istilah multimedia yang
digunakan dalam pendidikan sekarang ini memberi gambaran terhadap suatu sistem
komputer dimana semua media,
teks, grafik, audio/suara, animasi dan video berada dalam satu model perangkat
lunak yang menjelaskan atau
menggambarkan satu program pendidikan. Program
multimedia yang dirancang khusus untuk keperluan pendidikan perlu mendapat
perhatian yang serius agar program tersebut dapat memenuhi
keperluan pendidikan.
Perkembangan program
multimedia untuk keperluan pendidikan akhir-akhir ini sangat menggembirakan
baik secara kuantitas maupun kualitas. Hal ini karena banyaknya pengembang yang
ikut serta menganekaragamkan pengembangan program multimedia. Wright & Shade (1994) mengatakan bahwa keberkesanan
proses belajar dengan menggunakan multimedia tergantung kepada kualitas program
(software). Ini berarti bahwa pengembangan program multimedia untuk
keperluan pendidikan tidaklah semudah untuk program permainan dan hiburan.
Karena itu program multimedia untuk keperluan pendidikan memerlukan.
B.
Memilih Pembelajaran Multimedia
Faktor
yang harus dipertimbangkan dalam memilih multimedia pembelajaran adalah:
1. Kemampuan
yang akan dicapai sesuai dengan tujuan
Tujuan pembelajaran meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika akan memilih multimedia pembelajaran,
harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai.
2. Kegunaan
multimedia pembelajaran
Setiap jenis multimedia pembelajran
mempunyai nilai kegunaan masing-masing. Hal ini harus dijadikan bahan
pertimbangan dalam jenis memilih multimedia pembelajaran yang digunakan.
3. Kemampuan
pendidik menggunakan multimedia pembelajaran
Betapapun tingginya nilai kegunaan
multimedia pembelajaran, tidak akan memberi manfaat di tangan orang yang tidak
mampu menggunakan multimedia pembelajaran.
4. Fleksibelitas
(lentur), tahan lama dan kenyamanan multimedia pembelajaran
Dalam memilih multimedia pembelajran
harus di pertimbangkan kelenturan, dalam arti dapat digunakan dalam berbagai
situasi, dan tahan lama, untuk menghemat biaya, dan digunakannya pun tidak
berbahaya.[5]
C. Persiapan Pengadaan dan Penggunaan Multimedia
Pembelajaran
Multimedia pembelajaran
atau diadakan pendidik melalui dua cara, yaitu membuat sendiri (multimedia by design) atau
memanfaatkan multimedia pembelajaran yang sudah tersedia (multimedia by
utilization).[6]
Namun sebelum membuat atau mengadakan multimedia pembelajaran, terlebih dahulu
perlu melakukan langkah-langkah persiapan berikut ini:
1. Mempelajari
dan memahami kurikulum yang berlaku terutama tentang kemampuan atau kompetensi
yang harus dicapai setelah mempelajari suatu materi pembelajaran dengn
menggunakan multimedia pembelajaran tersebut.
2. Melakukan
analisis kurikulum untuk mengetahui hubungan kemampuan atau kompetensi yang
harus dicapai peserta didik dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dan multimedia pembelajaran yang akan dilakukan dan multimedia pembelajaran
yang diperlukan.
3. Menginventarisasi
kelengkapan multimedia pemebelajaran yang tersedia dari segi jenis, jumlah,
fungsinya yang masih bisa dimanfaatkan atau tidak bisa. Berdasarkan
inventarisasi ini, kemudian tentukan multimedia pembelajaran yang disediakan.
4. Merencanakan
pembuatan multimedia pembelajaran sesuai dengan kebutuhan atau hanya
memanfaatkan saja melalui cara membeli (meminjam,menyewa) multimedia
pembelajraran tersebut.
5. Membuat
sendiri multimedia pembelajaran atau membelinya atau meminjam, menyewa.
6. Pengadaan
multimedia.
7. Jika
pengadaan multimedia pembelajaran dengan cara membuat sendiri, maka perlu
memperhatikan langkah-langkah berikut ini:
8. Menentukan
bahan dan alat yang diperlukan
9. Membuat
pola dasar/sket multimedia pembelajaran tersebut.
10. Membuat
dan merawat multimedia pembelajaran selama dan sesudah digunakan.[7]
Jika pengadaan
multimedia pembelajaran dengan cara membeli , maka perlu memperhatikan
langkah-langkah berikut ini
1. Pilih
multimedia pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan
diajarkan, bukan hanya sebagai alat hiburan atau pajangan saja.
2. Pilih
multimedia pembelajaran yang harganya terjangkau. Memelihara dan merawat
multimedia pembelajaran selama digunakan.
Selanjutnya dalam
penggunaan multimedia pembelajaran yaitu:
1. Pendidik
mencoba multimedia pembelajaran, sehingga diketahui apakah masih berfungsi atau
tidak. Jika tidak berfungsi maka pendidik hendaknya memperbaiki terlebih
dahulu.
2. Memperhatikan
silabus atau kurikulum, terutama berkaitan dengan metode pembelajaran yang akan
disampaikan dan organisasi kelas, sehingga diketahui apakah multimedia
pembelajaran itu untuk individual, kelompok, atau klasikal.
3. Menyiapkan
dan menentukan multimedia pembelajaran yang akan dipakai sesuai dengan
kebutuhan.
4. Memberikan
bimbingan dan pengawasan selama penggunaan multimedia pembelajaran tersebut
oleh peserta didik agar berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Setelah proses
pembelajaran berakhir, maka peserta didik dilatih untuk bertanggung jawab dngan
memeriksa kelengkapan multimedia pembelajaran tersebut agar seperti sedia
kalanya dan menyimpannya pada tempat yang telah ditentukan.
D. Syarat Pembuatan Multimedia Pembelajaran
Multimedia
pembelajaran yang dibuat harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
1. Faktor
edukatif, meliputi ketepatan atau kesesuaian multimedia pembelajaran dengan
tujuan yang telah ditetapkan dan harus
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Faktor
teknik pembuatan, meliputi kebenaran atau tidak menyalahi konsep ilmu
pengetahuan, bahan dan bentuknya kuat, tahan lama, tidak mudah berubah, luwes
sehingga dapat dikombinasikan dengan multimedia pembelajaran atau alat yang
lainnya.
3. Faktor
keindahan, meliputi bentuknya estetis, ukuran serasi dan tepat dengan kombinasi
warna menarik perhatian dan minat peserta didik untuk mengggunakannya.[8]
E. Aplikasi Multimedia Dalam Pendidikan
Adanya
keberagaman karakteristik sasaran pendidikan, proses belajar mengajar yang
dilakuka pendidik, mak semua karakteristik harus dibangun menadi satu kesatuan
yang utuh untuk memenuh kebutuhan peseta didik. Pendidik bertanggung jawab
terhadap pengaturan proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mengarahkan
penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yan diharapkan.[9]
Metode
pengajaran dan pembelajaran berbantuan computer (PBK) telah mulai diperkenalkan
dan kini dengan era teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, ia
semakin mendapat banyak perhatian. Perkembangan dalam teknologi multimedia pula
menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang belajar, cara memperoleh
informasi, cara menyesuaikan setiap informasi dan sebagainya.[10]
Penggunaan multimedia (teks, video, audio, animasi, dan interaktifitas) dalam
pembelajaran sangat disukai peserta didik.
Saat
multimedia dilihat secara keseluruhan (kesatuan tiap-tiap elemen), multimedia
sangat disukai jika digunakan sebagai media pembelajaran. Namun multimedia
jangan hanya dilihat dari masing-masing elemen, karena jika komponen-komponen
tersebut menjadi satu-kesatuan maka manfaat yang diberikan pasti akan jauh
lebih besar.
Multimedia
akan membantu peserta didik menjadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar, dan
menjadikan pendidik sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan kepada
peserta didik untuk belajar bukan sebagai pemberi perintah/instruksi kepada
peserta didik. Multimedia interaktif dapat digunakan oleh siapa saja, kapan
saja, dan di mana saja, sehingga semua orang menganggap bahwa proses belajar
bisa berlangsung seumur hidupnya tidak hanya terbatas oleh sekolah formal. [11]
Pembelajaran
menggunakan multimedia dapat lebih cepat memahami materi karena otak lebih suka
gambar dibandingkan dengan tulisan/teks saja. Penggunaan multimedia sangat
bagus untuk anak balita karena dapat merangsang otak lebih cepat untuk belajar.
Anak-anak dapat dengan mudah menerima informasi melalui suara dan tulisan (dua
lisan). Ada dua macam lisan yaitu alur lisan (verbal) dan alur non lisan (non
verbal). Termasuk alur lisan adalah text dan suara. Sedangkan yang termasuk
alur non lisan adalah hanya gambar. Peserta didik yang belajar menggunakan
animasi lebih cepat dalam menyelesaikan masalah daripada peserta didik yang
Kamus multimedia elektronik merupakan salah satu contoh bagaimana multimedia
bisa digunakan bagi tujuan pendidikan.[12]
Contoh aplikasi
multimedia yang bisa digunakan dalam bidang pendidikan yaitu:
1.
Kamus
multimedia elektronik
kamus multimedia elektronik akan memaparkan makna
sesuatu perkataan atau istilah
yang
dikehendaki dengan menggunakan berbagai media
dukungan sebagai
tambahan penjelasan yang diberikan melalui penggunaan teks.
2.
Eksperimen
Penggunaan media seperti video dan
animasi dalam melakukan proses ujicoba atau eksperimen memungkinkan seorang
peserta didik memahami dan seterusnya menguasai konsep yang diperlukan dengan
lebih mudah.
3. Simulasi
proses kerja
Simulasi merujuk kepada suatu
keadaan sebuah lingkungan. Terdapat berbagai jenis aplikasi yang memanfaatkan
teknik simulasi yang bisa digunakan dalam tujuan pendidikan. Simulasi
penerbangan yang sering digunakan dalam latihan sistem penerbangan merupakan
contoh penggunaan simulasi proses kerja. Pendidikan permainan dan hiburan Permainan
yang disajikan tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program
multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain.
Hal ini dapat diperoleh dari aplikasi multimedia pendidikan yang menggunakan pendekatan
bermain sambil belajar.[13]
F.
Kelebihan
Dan Kekurangan pembelajaran multimedia
Dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia dapat memadukan media-media
dalam proses pembelajaran, maka proses pembelajaran akan berkembang dengan
baik, sehingga membantu pendidik menciptakan pola penyajian yang interaktif.
Multimedia interaktif merupakan kombinasi berbagai media dari komputer, video,
audio, gambar dan teks. Menurut Hofstetter (2001) multimedia interaktif adalah
pemanfaatan komputer untuk menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak
(video dan animasi) menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat
sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.[14]
Kelebihan menggunakan multimedia interaktif
dalam pembelajaran diantaranya:
- Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.
- Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.
- Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan Pembelajaran.
- Menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
- Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan ata alat peraga yang konvensional.
- Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan[15]
Kekurangan Multimedia dalam
pembelajaran:
1.
Biaya relatif mahal
untuk tahap awal
2.
Kemampuan SDM dalam
penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan
3.
Belum memadainya
perhatian dari pemerintah
4.
Belum memadainya
infrastruktur untuk daerah tertentu
KESIMPULAN
1. Pengertian pembelajaran multimedia, multimedia yang umumnya
dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video,
dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama
menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran. Informasi yang disajikan
melalui multimedia in berbentuk dokumen yang hidup,
2. persiapan pengadaan dan penggunaan pembelajaran
multimedia, Mempelajari dan memahami kurikulum yang
berlaku, melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui hubungan kemampuan atau
kompetensi yang harus dicapai peserta didik, menginventarisasi
kelengkapan multimedia pemebelajaran yang tersedia, merencanakan pembuatan
multimedia pembelajaran, membuat sendiri multimedia pembelajaran, Pengadaan multimedia, menentukan bahan
dan alat yang diperlukan, membuat
pola dasar/sket multimedia pembelajaran, Membuat dan merawat multimedia
pembelajaran.
3. syarat pembuatan pembelajaran multimedia:
a. Faktor
edukatif, meliputi ketepatan atau kesesuaian multimedia pembelajaran dengan
tujuan yang telah ditetapkan dan harus
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
b. Faktor
teknik pembuatan, meliputi kebenaran atau tidak menyalahi konsep ilmu
pengetahuan, bahan dan bentuknya kuat, tahan lama, tidak mudah berubah, luwes
sehingga dapat dikombinasikan dengan multimedia pembelajaran atau alat yang
lainnya.
c. Faktor
keindahan, meliputi bentuknya estetis, ukuran serasi dan tepat dengan kombinasi
warna menarik perhatian dan minat peserta didik untuk mengggunakannya.
4. aplikasi pembelajaran multimedia,
Pembelajaran menggunakan multimedia dapat lebih cepat memahami materi karena
otak lebih suka gambar dibandingkan dengan tulisan/teks saja. Penggunaan
multimedia sangat bagus untuk anak balita karena dapat merangsang otak lebih cepat
untuk belajar.
5. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran multimedia,
Kelebihan, Sistem
pembelajaran lebih inovatif dan interaktif, Pendidik akan selalu dituntut untuk
kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.
Kekurangan, biaya relatif mahal untuk
tahap awal, kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan,
belum memadainya perhatian dari pemerintah, belum memadainya infrastruktur
untuk daerah tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad,
Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.
Hadi
Sutopo, Arieto, Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Fauzi
Akhmad, Pengantar Teknologi Informasi , Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Munir,
Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung,
Alfabeta, 2013.
Mulyanta
dan marlon Leong, Tutoril Membangun Multimedia Interaktif Media Pembeajaran,
(Jogjakarta: Univesitas Adma Jaya, 2009








Tidak ada komentar:
Posting Komentar