
ASPEK – ASPEK PSIKOLOGI
DAKWAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu
tugas mata kuliah
“Psikologi Dakwah”

Disusun Oleh: Kelompok 1:
Fantris Fitranda NS (210315)
Ali Ma’sum (210315285)
Habib Rumpoko (210315265)
Kelas PAI. H
Dosen Pengampu:
Sunartip, M. Sy
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
22 MARET 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia
diciptakan oleh Allah SWT dengan membawa tugas dan amanah yang sangat berat.
Salah satu tugas manusia di bumi ini adalah sebagai khalifah. Setiap manusia
memiliki tugas sebagai peimpin, walaupun itu hanya memimpin dirinya sendiri.
Dimana seorang pemimpin itu harus mampu menciptakan ketentraman, kedamaian,
keadilan, dan kesejahteraan.
Manusia juga
diperintah untuk menyeru kebaikan kepada manusa yang lain ketika manusia
tersebut melakukan sebuah kesalahan, dalam bahasa sehari-hari dapat diartikan
sebagai amar ma’ruf nahi munkar (dakwah). Saat ini banyak sekali fenomena–fenomena
negatif yang terjadi di sekitar kita, dalam artian banyak sekali umat manusia
yang jauh dari apa yang Allah perintahkan kepada manusia itu sendiri. Tugas
manusia saling mengingatkan ketika saudara muslimnya mengalami hal seperti itu.
Saling
mengingatkan (dakwah) itu sangat penting karena itu merupakan perintah Allah
dan menjadi sebuah kewajiban bagi umat muslim. Dalam melakukan dakwah tentunya
tidak sembarangan, harus menggunakan sebuah metode-metode yang pas, harus
mengetahui ruang lingkup dakwah seperti apa, target yang didakwahi siapa, dan
lain sebagainya.
Maka dari
itu kita berusaha membahas tentang aspek-aspek psikologi dakwah dengan harapan
pembaca mampu memahami tentang apa yang dimaksud dengan psikologi, dakwah dan
psikologi dakwah.
B.
Rumusaan Masalah
1.
Apa pengertian psikologi?
2.
Apa pengertian dakwah?
3.
Apa pengertian psikologi dakwah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Psikologi
Secara
bahasa, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa, ruh, dan logos
berarti ilmu.[1]
B.
Pengertian Dakwah
Ditinjau
dari segi bahasa, dakwah berarti panggilan, seruan atau ajakan. Bentuk
perkataan tersebut dalam bahasa arab disebut mashdar. Sedangkan bentuk fi’il
(kata kerja)nya adalah da’a, yad’u, da’watan yang berarti memanggil,
menyeru atau mengajak. Orang yang berdakwah biasa disebut da’i dan orang
yang menerima dakwah atau orang yang didakwahi disebut dengan Mad’u.[2]
C.
Pengertian Psikologi Dakwah
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran








Tidak ada komentar:
Posting Komentar