Blog masa kini yang berisi kontent inspiratif

KELOMPOK 2 - MPP - PERUMUSAN MISI JASA PENDIDIKAN


PERUMUSAN MISI JASA PENDIDIKAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN
Description: Description: LOGO
Disusun oleh : Kelompok 2
1.   Izza Amalia                                 (210315288)
2.   Siti Khasanah                              (210315287)
3.   Vantris                                         (210315166)

Kelas PAI.H

Dosen Pengampu :
Mella Mardayanti, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
MARET 2018

                                                             BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Sebagai salah satu komponen utama dalam sistem pendidikan, lembaga pendidikan sudah selayaknya memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Apabila lembaga pendidikan dianalogikan sebagai mesin produksi, maka kualitas output akan ditentukan oleh kualitas mesin tersebut. Artinya, pengelolaan pendidikan yang bermutu tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen secara umumyaitu, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Fungsi-fungsi manajerial tersebut hendaknya dilakukan oleh setiap pengelola lembaga pendidikan secara efektif dan efisien, dan secara khusus pimpinan atau kepala merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan itu.
Setiap lemabaga pendidikan hendaknya memiliki misi yang harus dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila dapat mencapai misi tersebut. Untuk dapat mencapainya, harus dirumuskan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program-program. Maka dari itu makalah ini kan memaparkan mengenai perumusan misi jasa pendidikan.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan pemasaran strategis jasa pendidikan?
2.    Bagaimana perencanaan pemasaran strategi jasa pendidikan?
3.    Apa pentingnya perumusan misi jasa pendidikan?
4.    Bagaimana pengembangan misi jasa pendidikan?
5.    Bagaimana pelaksanaan misi jasa pendidikan ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pemasaran Strategis Jasa Pendidikan
Hubungan antara pemasaran dan perencanaan marupakan inti dari pemasaran strategis. Kotler dan Fox pada tahun 1995 telah mengartikan pemasaran strategis sebagai sebuah proses untuk mengembangkan dan memelihara kesesuaian strategis antara tujuan dan kemampuan suatu lembaga, serta perubahan peluang pemasaran. Pemasaran strategis meliputi aktivitas untuk mengembangkan misi yang jelas, mendukung tujuan dan sasaran lembaga, strategi yang logis, serta pelaksanaan yang tepat.
Pemasaran jasa pendidikan harus menggunakan konsep manajemen strategis yang berfokus pada masalah pemasaran jangka panjang, dan menggunakan pendekatan manajemen kontenporer dalam penerapan konsep pemasaran jasa pendidikan. Menurut Jhonson dan Scholes pada tahun 1993, konsep manajemen strategis terdiri atas tiga unsur, yaitu analisis strategis, pilihan strategis, dan pelaksanaan strategis. Ketiga unsur tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena terjadi secara serempak.[1]
Di dalam tiga unsur tadi, kita dapat mengidentifikasi hubungan masyarakat, yaitu:
1.      Analisis strategis
Analisis strategis (strategic analysis) dilakukan untuk memastikan apakah strategi pemasaran jasa pendidikan yang diterapkan berkaitan dengan riset pemasaran jasa pendidikan dan analisis pemasaran jasa pendidikan. Analisis strategi pun juga harus dikaitkan dengan pertimbangan lainnya, seperti keterampilan karyawan sekolah, keuangan sekolah, dan sumber daya sekolah lainnya, misi sekolah, serta arah organisasi sekolah. Tujuan dari analisis strategis sendiri adalah untuk memahami posisi strategis sekolah.
Aspek penting dari analisis strategis ialah pengumpulan data pemasaran intelijen (marketing intelligence) sekolah sehingga pemasaran jasa pendidikan dapat membuat keputusan tentang tren, scenario, serta pola pemasaran jasa pendidikan di masa mendatang.[2]
2.      Pilihan strategis
Pilihan strategis (strategic option) merupakan cara memilih salah satu pendekatan dari banyak pendekatan strategi pemasaran jasa pendidikan, untuk mencapai tujuan pemasaran jasa pendidikan yang ditetapkan. Piilihan strategi bertujuan untuk memilih pendekatan demi mencapai tujuan sekolah. Pilihan strategis memiliki tiga aspek, yaitu penghasil pilihan strategis, evaluasi pilihan strategis, dan pemilih strategi.
3.      Pelaksanaan strategis
Pelaksanaan strategis (strategic implementation) bertujuan untuk mengubah strategi pemasaran jasa pendidikan menjadi praktik pemasaran jasa pendidikan. Aktivitas pelaksanaan strategis adalah aktivitas untuk menetapkan serta mengoperasikan sistem pendidikan yang tepat memperoleh sumber daya, dan mengevaluasi atau mengukur dampaknya. [3]
B.                 Perencanaan Pemasaran Strategi Jasa Pendidikan
Perencanaan adalah peran manajemen untuk membuat pertimbangan tentang pentingnya pasar di dalam keputisan perencanaan dan pilihan strategis. Perencanaan strategis berasa dari analisis strategis, di mana seluruh bagian rencana organisasi yang telah dibuat berasal dari teknik analisis pemasaran.

 Proses perencanaan strategis terdiri dari tiga unsur, yaitu sebagai berikut:
1.        Rencana sekolah
2.        Rencana tematik untuk setiap unsur rencana sekolah (kurikulum, lokasi, dan keuangan).
3.        Rencana pemasaran jasa pendidikan yang mengidentifikasi aktivitas pemasaran jasa pendidikan (promosi dan hubungan masyarakat), serta riset pemasaran jasa pendidikan dan evaluasi pemasaran jasa pendidikan di masa mendatang.
Inti perencanaan strategis jasa pendidikan adalah menempatkan sekolah pada titik temu antara visi, nilai, dan alokasisumber daya pendidikan. West-Burnham menemukan model perencanaa strategis yang bertujuan untuk menyatupadukan sejumlah aspek penting, yaitu sebagai berikut:
1. Visi, nilai,dan tujuan inti sekolah.
2. Permintaan, harapan, dan pengaruh lingkungan eksternal sekolah.
3. Berfokus pada pelanggan jasa pendidikan.
4. Mempriorotaskan alokasi sumber daya pendidikan.
5. Mengelola kerumitan dan ketidak pastian kondisi sekolah.[4]
Misi dan rencana strategis adalah tujuan yang uatam, tetapi dibutuhkan strategi pemasaran jasa pendidikan untuk melaksanakannya. Dengan demikian, perencanaan strategis adalah inti manajemen pemasaran jasa pendidikan. Perencanaan strategis harus:
1.         Merupakan proses terpadu.
2.         Melibatkan seluruh karyawan dan para pemangku kepentingan sekolah.
3.         Selalu berubah sebagai tanggapan terhadap avaluasi.
4.         Menginformasikan proses manajemen pendidikan yang lain.
5.         Merupakan proses yang berkelanjutan.
6.         Dilakukan dalam perspektif jangka panjang.
Berdasarkan pernyataan itu, perencanaan strategis didefinisikan sebagai proses yang dilakukan dalam rentang waktu panjang (tiga sampai lima tahun), yaitu menerjemahkan visi dan nilai ke hasil yang berarti, terukur, serta praktis. Di dalam prosese perencanaan strategis, terdapat siklus perencanaan strategis yang terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
1.  Nilai yang dikendalikan oleh misi.
2.  Misi yang diterjemahkan melalui analisis kebutuhan lingkungan dan organisasi.
3.  Berfokus pada akitvitas penghasil ide sehingga dapat melakukan konsultasi    dan keterlibatan.
4.  Strategi diterjemahkan kedalam kebijakan khusus.
5.  Mengukur tujuan rencana dan sasaran, serta apakah rencana dan sasarannya sejalan dengan misi.[5]
Fokus rencana pemasaran jasa pendidikan tercermin pada dua hal, yaitu (1) mengukur kepuasan pelanggan jasa pendidikan melalui audit pemasaran jasa pendidikan, (2) menentukan strategi pemasaran jasa pendidikan di masa mendatang dengan memerhatikan hasil riset pemasaran jasa pendidikan.


Menurut Lockhart, tujuan pemasaran jasa pendidikan yang smart memiliki karakteristik, sebagai berikut:
1.         Specific (khusus)
Pemasar jasa pendidikan sebaiknya menghabiskan banyak waktu untuk merumuskan kebutuhan atau masalah pendidikan lalu menulis tujuan pemasaran jasa pendidikan secara khusus.
2.         Measurable (terukur)
Untuk menulis tujuan pemasaran jasa pendidikan dengan benar, pemasar jasa pendidikan harus mengetahui cara sekolah dalam mencapai hasil pendidikan yang diharapkan.
3.         Attainable (dapat dipercaya)
Untuk menetapkan tujuan pemasaran jasa pendidikan yang dapat dicapai, pemasar jasa pendidikan harus menyederhanakan tujuan pemasaran jasa pendidikan yang besar menjadi tujuan pemasaran jasa pendidikan yang lebih kecil.
4.         Result-Oriented (berorientasi pada hasil)
Pencapaian tujuan pemasaran jasa pendidikan bisa membimbing sekolah mencapai hasil pendidikan yang diharapkan. Tujuan pemasaran jasa pendidikan dapat dibuat tanpa pemahaman tentang hasil pendidikan yang diharapkan atau tanpa pengenalan terhadap konsekuensi pendidikan yang tidak diharapkan.




5.         Time-Related (berkaitan dengan waktu)
Tanpa batas waktu, pemasar jasa pendidikan akan mengalami penundaan program pendidikan yang penting, terutama pada lingkungan sekolah dimana aktivitas pendidikan memerlukan banyak waktu.[6]
C.                Pentingnya Perumusan Misi Jasa Pendidikan
Rumusan misi yang biasanya hanya menjadi kata-kata indah dalam laporan tahunan  sekolah, ternyata merupakan unsur yang penting bagi sekolah. Oleh karena itu, pengertian rumusan misi jasa pendidikan yang benar juga harus dipahami oleh sekolah agar rumusan misinya dapat mendukung sekolah dalam melakukan aktivitasnya.
Menentukan rumusan misi sekolah sebenarnya bukan merupakan bagian yang sulit, tetapi menentukan dan mengimplementasikan rumusan sekolah memerlukan komitmen yang kuat dari semua lapisan disekolah terutama dari pemimpin sekolah. Komitmen yang kuat berarti  rumusan misi harus menjadi panduan bagi mereka dalam menentukan rencana sekolah dan memberikan perangkat dalam mengomunikasikan filosofi sekolah kepada masyarakat.[7]
D.                Pengembangan Misi Jasa Pendidikan
Agar dalam mengembangkan misi jasa pendidikan, pemasaran jasa pendidikan seharusnya memerhatikan unsur-unsur utama dari rumusan misi jasa yang disebutkan oleh Reich tahun 1997) yaitu:
1.      Karekteristik produk. Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian bagi pemimpin sekolah baik ketika membuat rumusan misi jasa pendidikan maupun mengubah rumusan misinya adalah faktor produk dari jasa yang ditawarkan.

2.      karekteristik pasar sasaran
Pasar sasaran jasa pendidikan ialah pengguna potensial dan pembeli dari produk jasa pendidikan. Perlunya unsur pasar sasaran jasa pendidikan terkait dengan strategi yang akan diterapkan terutama dalam pemasaran produk jasa pendidikan.
3.      Tujuan
Rumusan misi jasa pendidikan juga harus mengandung unsur keuntungan dan pertumbuhan sekolah, meskipun tidak disebutkan secara eksplisit di dalam rumusan misi jasa pendidikan tersebut.
4.      filosofi usaha.
Falsafah dari rumusan misi jasa pendidikan bertujuan agar rumusan misi yang dibuat mengandung makna yang dalam dan bisa dimengerti bukan saja oleh pemimpin sekolah, karyawan sekolah, ataupun penyelenggara pendidikan, tetapi juga harus dapat dimengerti oleh pelanggan jasa pendidikan atau masyarakat luas. Rumusan misi jasa pendidikan yang mengandung unsur filosofis ini juga akan membantu dalam membentuk budaya sekolah dan menunjang kinerja karyawan sekolah.[8]
Bagi sekolah yang stabil atau mengalami penurunan pertumbuhan yang tidak terlalu signifakan, rumusan misi jasa pendidikan merupakan hal pertama yang harus menjadi acuan guna menentukan perencenaan, terutama perencanaan strategi jasa pendidikan.
E.                 Pelaksanaan Misi Jasa Pendidikan
Sebagian besar sekolah menyatakan rumusan misi jasa pendidikan secara tertulis pada belakangan ini. Sebelumnya , meskipun banyak sekolah yang menyatakannya secara tertulis. Hal ini sebenarnya dapat dipahami karena memang pada saat itulah sekolah cenderung tersentralisasi sehingga keputusanya hanya diambil oleh kepala sekolah. Saat ini sekolah tidak tersentralisasi lagi. Banyak sekali keputusan strategis penting yang harus diambil pemimpin sekolah tingkat menengah. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemahaman dasar oleh semua karyawan sekolah yang ingin mengambil keputusan, terutama keputusan strategis sekolah. Dengan kata lain, sekolah yang menggunakan sistem desentralisasi pendidikan harus menyatakan rumusan misi jasa pendidikan secara tertulis supaya mudah dipahami oleh seluruh karyawan sekolah.[9]
            Tujuan perumusan misi hasa pendidikan adalah memperjelas keinginan pemimpin sekolah terhadap visi sekolah dimasa depan dan mengomunikasikan keinginan itu kepada bawahanya yang akan mengambil keputusan strategis sekolah. Oleh sebab itu, rumusan misi jasa pendidikan merupakan sumber utama didalam mengambil keputusan strategis, tetapi bukan berarti dengan adanya rumusan misi jasa pendidikan maka keputusan strategis sekolah bisa langsung diambil. Pemimpin sekolah tetap saja memerlukan data dari analisi situasi sekolah.
            Terdapat tiga keuntungan yang bisa diambil dari adanya rumusan misi jasa pendidikan yang baik, yaitu sebagai berikut.
1. Rumusan misi jasa pendidikan dapat mengurangi kemungkingan kesalahan pengambilan kepututusan yang dilakukan oleh pemimpin sekolah.
2. Rumusan misi jasa pendidikan mengkimunikasikan secara eksplisit tujuan sekolah kesemua karyawan sekolah sehingga mereka bisa mengetahui dan memahami tujuan ingin dicapai sekolah.
3. Rumusan misi jasa pendidikan juga mengomunikasikan dan memperkenalkan sekolah ke masyarakat.
            Dalam membuat rumusan misi jasa pendidikan, terdapat dua hal yang perlu dihindari, yaitu sebagai berikut.
1. Rumusan misi jasa pendidikan yang terlalu luas. Rumusan misi jasa pendidikan yang terlalu luas akan menimbulkan kesulitan pemimpin sekolah yang ingin mengambil keputusan, karena memiliki dasar yang terlalu luas sehingga keputusan yang diambilnya pun tidak akan terfokus dan akhirnya sia-sia.
2. Rumusan misi jasa pendidikan yang terlalu sempit. Akan menyebabkan rencana strategis sekolah yang seharusnya dicapai oleh sekolah tidak dibuat dan akhirnya sekolah akan mengalami hambatan kemajuan.[10]
















BAB III
KESIMPULAN

Dari pemaparan pembahsasn tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:
1.      pemasaran strategis sebagai sebuah proses untuk mengembangkan dan memelihara kesesuaian strategis antara tujuan dan kemampuan suatu lembaga, serta perubahan peluang pemasaran. Pemasaran strategis meliputi aktivitas untuk mengembangkan misi yang jelas, mendukung tujuan dan sasaran lembaga, strategi yang logis, serta pelaksanaan yang tepat.
  1. Perencanaan adalah peran manajemen untuk membuat pertimbangan tentang pentingnya pasar di dalam keputisan perencanaan dan pilihan strategis. Prosesnya terdiri dari rencana sekolah, rencana tematik dan rencana pemasaran jasa pendidikan yang mengidentifikasi aktivitas pemasaran jasa pendidikan.
  2. Dalam menentukan dan mengimplementasikan rumusan sekolah memerlukan komitmen yang kuat dari semua lapisan disekolah terutama dari pemimpin sekolah.
  3. Unsur-unsur utama dari rumusan misi jasa yang disebutkan oleh Reich tahun 1997) yaitu karekteristik produk, karekteristik pasar sasaran, tujuan, dan filosofi usaha.
  4. Sebagian besar sekolah menyatakan rumusan misi jasa pendidikan secara tertulis pada belakangan ini. Sebelumnya , meskipun banyak sekolah yang menyatakannya secara tertulis. Hal ini sebenarnya dapat dipahami karena memang pada saat itulah sekolah cenderung tersentralisasi sehingga keputusanya hanya diambil oleh kepala sekolah. Saat ini sekolah tidak tersentralisasi lagi. Banyak sekali keputusan strategis penting yang harus diambil pemimpin sekolah tingkat menengah.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.



[1] David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 34

[2] Ibid., 35
[3] Ibid., 36
[4] David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 38-39.
[5] Ibid., 39-40.
[6] Ibid., 41
[7] Ibid., 42
[8]Ibid., 43
[9] Ibid., 44
[10] Ibid., 45

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Popular Posts

Blog Archive

PAI.H

PAI.H
Kita lebih dari sekedar teman, we are family