EVALUASI TIK
DALAM PEMBELAJARAN PAI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah
“Pembelajaran PAI Berbasis TIK”
Disusun oleh :
Kelompok 10
1.
Ambar Achsani (210315268)
2.
Nining Masruroh (210315262)
3.
Yenni Maghfirah Nur Rohmah (210315269)
Kelas PAI.H
Dosen Pengampu :
Nurul Malikah,
M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
MEI 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Teknologi informasi dan komunikasi mempermudah
kehidupan manusia. Jika menggunakan alat teknologi informasi dan komunikasi,
dua benua akan terasa tidak berjarak. Kehadiran komputer, internet, telepon
seluler, dan berbagai alat teknologi informasi dan komunikasi membuat arus
informasi semakin lancar. Teknologi informasi dan komunikasi sangat dirasakan
kebutuhan kepentingannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) memuat semua teknologi yang berhubungan dengan
penanganan informasi. Penanganan ini meliputi pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jadi, TIK adalah
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.[1]
Dengan menggunakan TIK dalam proses
evaluasi pembelajaran PAI, maka hal ini akan memberi kemudahan bagi guru dalam
melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa. Untuk itu penting
bagi kita untuk memahami lebih dalam terkait penggunaan TIK terutama dalam
evaluasi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana konsep
evaluasi pembelajaran PAI?
2.
Bagaimana
evaluasi TIK dalam pembelajaran PAI?
![]() |
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Evaluasi
Pembelajaran PAI
Menurut bahasa evaluasi berasal dari
bahasa inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran.[2]
Sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana
untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan intrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan tolak ukur memperoleh kesimpulan. Dengan demikian secara
sederhana dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan adalah penilaian untuk
mengetahui proses pendidikan dan komponen-komponennya dengan instrumen yang
terukur.[3]
Jadi, evaluasi pembelajaran PAI adalah proses memberikan/menetapkan nilai
kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan bagi suatu proses, obyek dan
lain-lain untuk melihat sejauh mana penghayatan, penghargaan dan pengembangan
perilaku anak didik yang didasarkan kepada ajaran Islam yang telah ditentukan
oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
1.
Jenis evaluasi
pembelajaran PAI
a.
Berdasarkan
tujuannya evaluasi dapat dibedakan menjadi lima jenis evaluasi, yaitu:
1)
Evaluasi
diagnostik, adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan
siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2)
Evaluasi selektif adalah adalah evaluasi yang digunakan untuk
memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan
tertentu.
3)
Evaluasi
penempatan adalah adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4)
Evaluasi
formatif adalah adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar dan mengajar.
5)
Evaluasi
sumatif adalah adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan
belajar siswa. Penilaian ini dilaksanakan terhadap program/ desain yang telah
diimplementasikan.[4]
b.
Jenis evaluasi
berdasarkan sasaran
1)
Evaluasi
konteks yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional
tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam
perencanaan
2)
Evaluasi input,
evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3)
Evaluasi
proses, evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor
hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4)
Evaluasi hasil
atau produk, evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai
sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,
ditingkatkan atau dihentikan.
5)
Evaluasi
outcome atau lulusan, evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa
lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
c.
Jenis evalusi
berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
1)
Evaluasi
program pembelajaran, yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program
pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang
lain.
2)
Evaluasi proses
pembelajaran, yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan
garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3)
Evaluasi hasil
pembelajaran, mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran
yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif,
afektif, psikomotorik.
d.
Jenis evaluasi
berdasarkan objek dan subjek evaluasi Berdasarkan
Objek antara lain:
1)
Evaluasi input,
evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2)
Evaluasi
transformasi, evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran
antara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3)
Evaluasi
output, evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran.
e.
Berdasarkan
subjek :
1)
Evaluasi
internal, evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator,
misalnya guru.
2)
Evaluasi
eksternal, evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator,
misalnya orangtua, masyarakat. [5]
2.
Adapun
prinsip-prinsip dalam evaluasi, yaitu sebagai berikut:
a.
Prinsip
Keterpaduan
Kegiatan
penilaian berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan pengajaran lainnya. Oleh
karena itu, kegiatan penilaian tidak boleh lepas dari kegiatan pengajaran. Jika
prinsip ini tidak terpenuhi, maka penilaian tidak akan memberikan makna
apa-apa.
b.
Prinsip
Kelengkapan
Penilaian
harus dilakukan secara menyeluruh sesuai dengan tujuan penilaian dan ruang lingkup bahan ajar yang ingin diungkap, sehingga dapat
memberikan informasi yang memadai. Selain itu, teknik dan instrumen yang digunakan
juga harus sesuai.
c.
Prinsip
Kesinambungan
Prinsip
kesinambungan ini mengandung pengertian bahwa agar dapat memperoleh pemahaman
yang memadai tentang anak didik, maka diperlukan program evaluasi yang
berkelanjutan, yang dilakukan seiring dengan rangkaian kegiatan belajar
mengajar. Prinsip ini harus dilakukan secara berkelanjutan, karena anak didik
merupakan pribadi yang secara terus menerus mengalami perubahan, sehingga
prestasi belajar anak didik juga selalu mengalami perubahan.
d.
Prinsip
Obyektifitas
Evaluasi
yang dilakukan guru harus dilakukan secara tepat berdasarkan data obyektif
kemajuan belajar siswa, bukan berdasarkan pengamatan dan pertimbangan subyektif
guru. Dengan demikian, evaluasi harus menggambarkan kemampuan obyektif siswa
yang sebenarnya, bukan berdasarkan suka dan tidak suka guru kepada para
siswanya.
e.
Prinsip Relevansi
Dengan
hasil evaluasi, pengambilan keputusan penilaian harus didasarkan pada data yang
relevan dengan tujuan penilaian.[6]
f.
Prinsip
Keteraturan
Dalam
melakukan evaluasi, kita harus mengetahui dan memperhatikan prosedur dan
langkah-langkah evaluasi yang seharusnya dilakukan. Kita tidak boleh mengambil
keputusan evaluasi sebelum adanya data yang dapat dipercaya.
B.
Evaluasi TIK
Dalam Pembelajaran PAI
Dalam evaluasi pembelajaran, yang
menjadi objek penilaian adalah proses dan hasil belajar. Substansinya adalah
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dan tujuan-tujuan
pembelajaran yang dicapai siswa. Dengan demikian, dalam evaluasi pembelajaran
data yang harus dikumpulkan adalah data tentang aktivitas pembelajaran dan
hasil dari pembelajaran. Data tentang aktivitas/proses pembelajaran kebanyakan
berupa data kualitatif sedangkan data hasil belajar lebih banyak data yang
bersifat kuantitatif.
Dalam pengolahan data kualitatif,
penilaian dilakukan secara subjektif oleh guru yang bersandar pada ilmu yang dimilikinya, sedangkan
pengolahan data kuantitatif berupa angka-angka dan pengolahannya menggunakan
alat bantu statistik atau sistem operasi matematik. Berkaitan dengan pengolahan
dan analisis data berupa angka, pada era ini kita dapat menggunakan salah satu
program aplikasi komputer, yaitu program pengolah angka. Salah satu program
yang dapat digunakan dalam mengolah data adalah program microsoft excel.[7]
1.
Pengenalan
Software Microsoft Excel Untuk Penilaian Hasil Pembelajaran
Microsoft Excel merupakan salah satu program aplikasi Microsoft
Office yaitu program aplikasi untuk kepentingan perkantoran yang berupa kolom
dan lajur elektronik yang di tujukan untuk mengolah dokumen yang berupa angka,
kemudian diolah dengan logika operasi matematika dan statistika.
Microsoft Excel merupakan aplikasi spreadsheet yang banyak
digunakan oleh kalangan pengguna komputer untuk mengerjakan pengolahan data
yang bersifat numerik.
Microsof Excel adalah General Purpose Electronic Spreadsheet yang
digunakan untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganasila
data-data dan mempresentasikannya ke grafik atau diagram. Kemudahan lain yang
diperoleh dari program ini adalah terintegrasinya program Microsof Excel dengan
aplikasi Windows yang lain. Saat anda membuka Microsof Excel maka sebuah buku
kerja (Workbook) siap digunakan yang didalamnya terdapat beberapa lembar kerja
(Worksheet).[8]
a.
Prosedur
Menggunakan Microsot Excel
Prosedur
menggunakan Microsoft Excel mencakup empat hal utama, yaitu: membuka dan
menutup program Microsoft Excel,
menginput dan mengolah data, menyimpan hasil kerja, mencetak hasil kerja.
1)
Membuka Program
Microsoft Excel
a)
Klik Start,
klik all programs, klik grup program Microsoft Office
b)
Pada layar
dekstop lakukan double clik pada icon Microsoft Excel
2)
Membuat Dokumen
Dalam Microsoft Excel
Membuat
Dokumen Dalam Microsoft Excel berupa mengetikan kata, angka, simbol dan statistika
yang sudah disediakan oleh program dalam bentuk lajur dan kolom yang tersedia.
Ada beberapa hala yang sering dilakukan dalam pengetikan dokumen Microsoft
Excel yaitu kolom dan lajur kurang lebar, kolom dan lajur jumlahnya kurang,
ssalah memasukan data, memindahkan data, kata atau angka bahkan mungkin satu
atau beberapa halaman.
3)
Input dan
Pengolahan Data
Menginput
berarti mengetik data ke dalam kolom dan lajur. Dalam input dan pengolahan data
akan terkait dengan beberapa operasi logika matematika an statistika.
Lambang
operasi matematika:
|
^
|
Pangkat
|
|
-
|
Kurang
|
|
+
|
Tambah
|
|
*
|
Kali
|
|
/
|
Bagi
|
Fungsi statistic yang paling sering digunakan, yaitu:[9]

b.
Bagian
Microsoft Excel
Berikut
ini icon-icon yang terdapat didalam Microsoft Excel :
1)
Tombol Office
merupakan tombol yang berisi perintah-perintah standar untuk mengoperasikan
file, seperti membuka file, menutup file, mencetak file, dan lain-lain.
2)
Quick Access
Toolbar merupakan toolbar khusus dan terletak di bagian sudut kiri-atas lembar
kerja. Isi tombol-tombol perintah dalam toolbar ini dapat dimodifikasi,
sehingga dapat menambah beberapa tombol perintah yang sering digunakan.

3)
Tab merupakan
bagian yang berbentuk tabulasi dan berisi serangkaian grup yang memuat beberapa
tombol perintah yang relevan. Dalam Excel terdapat beberapa tab antara lain : tab
home, tab insert, tab page layout, tab formulas, tab data, tab review, tab
view, tab developer.
4)
Grup merupakan
bagian yang terletak di bawah tab dan berisi sederetan tombol perintah untuk
menjalankan suatu proses tertentu.
5)
Tombol Dialog
merupakan tombol symbol anak panah di bagian kanan nama grup. Tombol ini
berfungsi untuk membuka kotak dialog yang berisi perintah-perintah yang lebih
kompleks.[10]

6)
Tab/Tabulasi
Sheet. Kartu yang menampung nama dan bagian dari worksheet dalam Excel.
Worksheet merupakan lembar kerja Microsoft Excel.
7)
Pointer Sel.
Penunjuk sel pada Excel yang berfungsi untuk menunjukan posisi sel aktif.
8)
Name Box. Suatu
kotak yang menampilkan nama sel pada posisi aktif. Name Box dapat juga
digunakan untuk menampug nama-nama range yang dibuat dalam Excel.
9)
Scroll Bar. Batang
penggulung layar kanan/kiri maupun ke atas/bawah. Ada 2 batang penggulung dalam
Excel, yaitu Horizontal dan Vertical ScrollBar.
10)
Formula Bar.
Batang yang berfungsi untuk menampilkan/memasukan data input atau formul/rumus.
11)
Lembar Kerja
Excel. Lembar kerja Excel merupakan bagian yang digunakan untuk pengolahan data
dalam Excel, di mana lembar kerjanya berupa sel-sel yang terpasang pada
masing-masing worksheet atau sheet dan tersimpan dalam workbook.[11]
2.
Merangking
Merangking
data artinya menentukan nilai rata-rata mana yang terbaik dari sejumlah nilai
rata-rata yang ada. Rangking berfungsi untuk menentukan data mana yang
menempati urutan teratas, untk keperluan seleksi atau menentukan prioritas yang
berdasarkan peringkat, karena itulah kehadiran rangking sangat penting.
Prosedur
Merangking, yaitu:
a.
Klik cell
dimana hasil pengolahan akan ditempatkan
b.
Ketik tanda
sama dengan (=)
c.
Ketik “RANK”
d.
Blok cell yang
berisi nilai rata-rata yang akan ditentukan rangkingnya
e.
Ketik koma
(,)
f.
Blok range atau
seluruh nilai rata rata
g.
Tekan ENTER

h.
Terapkan pada
nilai yang lain dengan cara men-drag tanda “+” di bagian kiri bawah kolom.
Hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini[12]

3.
Fungsi dari
Microsoft Excel adalah untuk membuat dan mengolah dokumen berupa angka, yang
memungkinkan penggunaan operasi logika matematika statistika. Serta untuk
mempermudah dalam melakukan operasi perhitungan. Adapun fungsi dan kegunaan
microsoft excel:
a.
Membuat sebuah
laporan keuangan
b.
Membuat daftar
nilai
c.
Melakukan
operasi kali, bagi, rerataan dengan cepat
d.
Menghitung kurs
mata uang
e.
Membuat grafik
dan tabel dari suatu penghitungan
f.
Membuat diagram
batang, diagram garis, dan diagram lingkaran
g.
Membuat
presentasi jadi lebih praktis dan mudah
h.
Menyajikan data
secara tepat, rapi, dan akurat.
4.
Manfaat
penggunaan TIK dalam penilaian Dalam pengolahan data dengan menggunakan
komputer, yaitu Microsoft excel, terdapat beberapa sisi positif atau kelebihan , diantaranya yaitu :
a.
Pengolahan dan
analisis data akan lebih akurat dibandingkan jika dilakukan secara manual.
b.
Penyebaran
informasi hasil pengolahan datanya bisa dilakukan secara digital, karena
pengolahan datanya menggunakan computer dengan memanfa’atkan data digital.
c.
Penyebarluasan
hasil penilaian bisa dilakaukan secara online, sehingga bias diakses setiap
sa’at oleh orang-orang yang membutuhkannya.[13]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1.
Konsep evaluasi
pembelajaran PAI
Evaluasi
pembelajaran PAI adalah proses memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah
tujuan, kegiatan, keputusan bagi suatu proses, obyek dan lain-lain untuk
melihat sejauh mana penghayatan, penghargaan dan pengembangan perilaku anak
didik yang didasarkan kepada ajaran Islam yang telah ditentukan oleh Allah dan
dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
2.
Evaluasi TIK
dalam pembelajaran PAI
Dalam
evaluasi pembelajaran, yang menjadi objek penilaian adalah proses dan hasil
belajar. Substansinya adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
siswa dan tujuan-tujuan pembelajaran yang dicapai siswa. Dengan demikian, dalam
evaluasi pembelajaran data yang harus dikumpulkan adalah data tentang aktivitas
pembelajaran dan hasil dari pembelajaran. Data tentang aktivitas/proses
pembelajaran kebanyakan berupa data kualitatif sedangkan data hasil belajar
lebih banyak data yang bersifat kuantitatif. Salah satu program yang dapat
digunakan dalam mengolah data adalah program microsoft excel.
B.
Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam makalah ini masih belumlah
sempurna. Untuk itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari Bapak Dosen dan pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani,
Tuti. “Sistem Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi,” Jurnal
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya 12, no. 1
(Januari-Juni 2015)
Arikunto,Suharsimi.
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.
Sanjaya,
Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum berbasis KBK. Jakarta:Kencana
Prenada Media Group, 2005.
Miswanto.
“Evaluasi Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter,” Jurnal Madaniyah edisi
VII (Agustus 2015)
Solichin,
M. Muchlis. “Pengembangan Evaluasi Pendidikan Agama Islam Berbasis Ranah Afektif,” Jurnal Tadrîs
2, no. 1 (2007)
Rusman.Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:Mengembangkan Profesionalitas Guru.
Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Tim
Penulis (PATI).Buku Panduan Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi.
Malang: UMM PRESS, 2015.
[1] Tuti Andriani,
“Sistem Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi,” Jurnal
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya 12, no. 1 (Januari-Juni
2015) hlm. 132.
[2]Suharsimi
Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2003), 3.
[3]Wina Sanjaya, Pembelajaran
dalam Implementasi Kurikulum berbasis KBK (Jakarta:Kencana Prenada Media
Group, 2005), 181.
[4]Miswanto,
“Evaluasi Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter,” Jurnal Madaniyah edisi
VII (Agustus 2015) hlm. 157.
[6]M. Muchlis
Solichin, “Pengembangan Evaluasi Pendidikan Agama Islam Berbasis Ranah Afektif,” Jurnal Tadrîs
2, no. 1 (2007) hlm. 80.
[7]Rusman, Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:Mengembangkan Profesionalitas Guru (Jakarta:
Rajawali Pers, 2011), 423.
[8]Tim Penulis
(PATI), Buku Panduan Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi (Malang: UMM
PRESS, 2015), 130.
[9]Rusman, Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:Mengembangkan Profesionalitas Guru,
427.









Tidak ada komentar:
Posting Komentar