SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI CHINA
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Perbandingan Pendidikan”

Disusun Oleh: Kelompok 4
1. Aris Permata Dewi (210315284)
2. Hawing Cahya P.M (210315271)
3. Miftahul Huda (210315)
PAI.H
Dosen Pengampu :
Zainur Rofik
JURUSAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI
(IAIN) PONOROGO
APRIL 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan
memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun suatu masyarakat bangsa.
Melalui pendidikan bangsa dapat mengembangkan masyarakatnya menjadi masyarakat
dan bangsa yang maju. Karena melalui pendidikan akan dapat dikembangkan sumber
daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang
ingin dikembangkannya. Semua keberhasilan itu, tidak terlepas dari upaya yang
dilakukan oleh para pemimpin Cina dalam melakukan reformasi dalam berbagai
aspek kehidupan di Cina, terutama dalam dunia pendidikan.dalam beberapa tahun
terakhir, berhasil membuat prestasi yang sangat mengagumkan, yaitu merubah
kondisi sosial ekonomi masyarakatnya, yang tadinya negara berkembang, yang
hanya mampu menyediakan kebutuhan dasar masyarakatnya, kemudian berubah menjadi
masyarakat yang makmur.
Perubahan yang dialami Cina merupakan
perubahan yang sangat berarti. Perkembangan ekonomi dan kemajuan yang dialami
Cina sangat dikagumi dunia dan dihormati oleh banyak kalangan. Keyakinan mereka
membangun bangsa melalui sektor pendidikan terlihat dari upaya ekspansi yang
berkelanjutan yang dilakukan sejak tahun 1980 sampai awal tahun1990. Selama
periode ini, pendidikan terus mengalami kemajuan secara cepat dan banyak
inovasi selama dekade tersebut.
Pada
kesempatan kali ini penulis mengulas “Sistem Dan Kebijakan Pendidikan di China”.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana sistem pendidikan di Negara Cina?
2. Bagaimana Kebijakan pendidikan di Negara Cina?
3. Bagaimana Pendidikan Agama Islam di Negara Cina?
4. Bagaimana manajemen pendidikan di China?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Pendidikan Di Negara
Cina
Dalam sebuah
Hadist mengenai pendidikan, yang dalam bahasa Indonesia berbunyi: “Tuntutlah
Ilmu sampai ke Negeri Cina”. Dalam hadist ini muncul satu negara, yaitu negara
Cina. Pendidikan cina dijadikan sebagai panutan bagi negara yang lain. Di
negara Cina pendidikan mendapat tempat yang paling tinggi sekali dalam
penghidupan. Dalam mendapat peranan yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat, membuat sistem pendidikan di Cina meningkat. Sikap orang Cina yang
mementingkan pendidikan didalam kehidupannya telah melahirkan sebuah filosofis
orang Cina mengenai pendidikan dan pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan
Cina beberapa lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina yang telah
merubah wajah sistem pendidikan kuno di Cina. Pemulaan pendidikan Cina kuno
mencapai puncak dimulai pada Dinasti Han, dimana ajaran Kung fu Tse kembali
lagi diangkat dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat Cina, yang sebelumnya
ajaran ini dibrangus oleh penguasa sebelumnya.
Masyarakat Cina
menggangap pendidikan sejalan dengan filsafat, bahkan menjadi alat bagi
filsafat, yang mengutamakan etika. Pada masa dinasti Han sudah terdapat siste
pendidikan yang ketat. Para pengikut-pengikut konfusius yang yang berada di
beberapa daerah distrik mendirikan sekolah-sekolah yang bersifat informal
proses belajar yang tidak terikat oleh tepat dan waktu. Metode mengajar yang
digunakan oleh guru pada saat itu ialah metode ceramah dimana, guru lebih aktif
dalam menstransfer ilmu kepada murid. Setelah tahapan belajar mengajar,, maka
melangkah pada tahapan evaluasi atau system ujian. Pada masa itu sudah
berkembang suatu suatu sistem evaluasi yang sangat kompleks. Menurut Rochiati
Wiriatmadja, A. Wildan, dan Dadan Wildan mengatakan bahwa ujian ini dibagi
menjadi tiga tahap. Tahap ujian tersebut antara lain: ujian tingkat pertama
diadakan di beberapa ibukota (kabupaten). Calon pegawai yang dapat melewati
ujian tahap pertama ini diberi gelar Hsui-Tsai, bila diartiakan yaitu “bakat
yang sedang berkembang”, selanjutnya ujian tingkat dua yakni ujian tingkat
provinsi untuk mencapai gelar Chu-Jen, “yakni orang yang berhak mendapatkan
pangkat . Orang-orang yang berhak mengikuti ini yaitu orang-orang yang telah
mendapatkan gelar Hsui-Tsai. Para peserta ujian tidak lansgsung mengikuti
ujian, tetapi mereka diharuskan mengikuti latihan di akademi prefektur dalam
rangka mengdahapi ujian Chu Jen. Ujian provinsi diadakan tiga tahun sekali
dengan nilai tertinggi akan mendapatkan tunjangan belajar, pada tahap terakhir
yaitu ujian kerajaan ujian ini diadakan
setiap tiga tahun sekali dilaksnakan setek]lah ujian provinsi untuk mendapatkan
gelar Chih Shih, yakni “sarjana naik pangkat”. Output-output yang dikeluarkan
dari system pendidikan ini disalurkan menjadi pegawai-pegawai pemerintahan dan
mereka yang gagal dalam mengikuti ujian ini akan menjadi tenaga-tenaga pengajar
didaerah asalnya. [1]
B. Kurikulum
Reformasi yang dilakukan China di dunia pendidikan secara
langsung mengubah kurikulum sekolah dimana ditekankan pada pengembangan potensi
yang dimiliki siswa, kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang
dimilki siswa agar berkembang optimal. Di China tidak terlalu
menekankan kepada hafalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena
dianggap dapat membunuh karakter anak, misalnya PR yang terlalu banyak,
pelajaran yang terlalu berat, yang kesemua dapat membebani siswa baik secara
fisik, mental maupun kejiwaan. Sistem sekolah di China mewajibkan
setiap muridnya untuk berlatih olahraga selama paling tidak satu jam sebelum
pelajaran dimulai. Kegiatan lain seperti memasak menjadi salah satu bagian
penting yang harus dialami oleh siswa disamping menekuni seni budaya.
1.
Struktur mata pelajaran
Perangkat dasar dan struktur
kurikulum di China adalah kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a.
Kelompok mata pelajaran China dan moral
b.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi serta
matematika
c.
Kelompok mata pelajaran sosial dan politik
d.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
e.
Kelompok mata pelajaran bahasa cina dan bahasa asing
2.
Jumlah mata pelajaran
a.
SD memilki mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata
pelajaran moral, matematika dan cina atau bahasa cina.
b.
SMP memiliki 13 mata pelajaran wajib diantaranya pelajaran moral,
cina, asing dan politik.
c.
SMA tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena mereka
mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata pelajaran dengan keinginan siswa,
kebutuhan sosial masyarakat serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata
pelajaran pilihan.
3.
Sistem Penjamin Mutu Program (Lembaga)
a.
NOFCL (National Office for Teaching Chinese as a Foreign Language)
yaitu lembaga yang menyediakan tempat ujian yang berskala internasional.
b.
CEAIE (Chinese Education
Association for International Exchange) yaitu lembaga yang menyediakan sekolah
unggulan dalam bidang teknologi dan kreativitas.
c.
CSE (Chinese Society of Education) yaitu lembaga eksperimental
pendidikan moral pada sekolah-sekolah swasta.
d.
CNIER (Cina National Institute for Educational Research) yaitu
lembaga eksperimental pendidikan kualitas.[2]
C. Pendidikan
Islam Di China
Jumlah
Muslim Cina pada abad ke-19 tidak diketahui secara pasti. Angka-angka yang
diberikan oleh pemerintahan Komunis Republik Rakyat Cina tidak dapat dipercaya
karena tidak memberikan data yang benar.[3] Jiangtag jiaoyou ialah suatu sistem pendidikan
Islam yang dikembangkan semasa zaman dinasti Ming dikalangan orang Hui, yang
berpusatkan disekitar Masjid. Pegawai-pegawai Kuomintang yang beragama Islam
dalam kerajaan Republik China yang menyokong akademi pengajar Chengda, yang
membawa suatu era baru dalam duniapendidikan Islam di China. Orang Islam Hui
dari dataran tengah (Zhongyuan), pendidikan berbanding orang Islam Hui dari
wilayang barat laut, dengan orang hui wilayah dataran tengah seperti Henan
mempunyai sejarah masjid wanita dan persekolahan agama bagi wanita.[4]
General Ma
Fuxiang menderma dana untuk mempromosi pendidikan bagi muslim Hui dan membantu
membina satu kelas intelektual di kalangan orang hui. Walaupun pendidikan
anak-anak ditengah secara resmi oleh undang-undang Cina paerti komunis
membenarkan orang Islam Hui untuk melanggar undang-undang ini untuk membuatkan
anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan agama dan mengahadirkan diri di
masjid, setelah menyempurnakan pendidikan menengah, China kemudian membenarkan
pelajar Hui yang ingin untuk memuliakan pengajian agama dengan seorang Imam.[5]
D. Manajemen
Pendidikan di China
Sistem
pendidikan di Cina adalah transentarlsasi, mulai dari level pusat, propinsi,
kotamdya, kabupaten, termasuk daerah-daerah oonomi/ setingkat kotamdya. Kemudian
pada tahun 1985 pemerintah pusat mendelegasikan pendidikan dasar kepad
kabupaten dan kota-kota kecil di daerah-daerah pedalaman.
1) Biaya Pendidikan. Alokasi biaya pendidikan
tersedia pada pemerintah pusat dan daerah., dengan distribusi, alokasi dari
daerah untuk pendidikan yang dikelola oleh daerah dan dana pusat untuk lembaga
pendidikan yang berada di kementrian-kementrian.
2) Personalia. Pada tahun 1990 Cina memiliki
13,45 juta guru, dengan perincian : 5,58 juta guru SD, 3,63 juta guru-guru
sekolah menengah, dan 394.500 adalah guru di pendidikan tinggi regular.[6]
3) Kurikulum dirumuskan oleh komisi pendidikan
Negara yang sangat fleksibel serta bervariasi atas dasar kemampuan dan
karakteristik wilayah, kota dan desa dan memberikan keleluasan bagi daerah
untuk menambahkan kurikulum local.
4) Sistem ujian dicina, untuk sekolah dasar
dan menengah melaksanakan empat macam ujian yaitu ujian semester, ujian ujian
tahunan, ujian akhir sekolah dan ujian masuk SMP, dan ujian-ujian ini hanya
terbatas pada mata pelajaran bahasa cina dan matematika. Sedangkan ujian masuk
SMA digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untk masuk perguruan tinggi dilakukan
ujian seleksi nasional dengan pemisahan antara sains dan ilmu social.[7]
BAB III
PENUTUP
1. Di negara Cina pendidikan mendapat
tempat yang paling tinggi sekali dalam penghidupan. Dalam mendapat peranan yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat, membuat sistem pendidikan di Cina
meningkat. Sikap orang Cina yang mementingkan pendidikan didalam kehidupannya
telah melahirkan sebuah filosofis orang Cina mengenai pendidikan dan pendidikan
ini telah lama menjaga kekuasaan Cina beberapa lama, sampai pada masuknya
bangsa asing ke Cina yang telah merubah wajah sistem pendidikan kuno di Cina.
2. Reformasi
yang dilakukan China di dunia pendidikan secara langsung mengubah kurikulum sekolah
dimana ditekankan pada pengembangan potensi yang dimiliki
siswa, kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang dimilki siswa agar
berkembang
optimal. Sistem sekolah di China mewajibkan setiap muridnya untuk
berlatih olahraga selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai.
3. Jiangtag jiaoyou ialah suatu sistem
pendidikan Islam yang dikembangkan semasa zaman dinasti Ming dikalangan orang
Hui, yang berpusatkan disekitar Masjid. Pegawai-pegawai Kuomintang yang
beragama Islam dalam kerajaan Republik China yang menyokong akademi pengajar
Chengda, yang membawa suatu era baru dalam duniapendidikan Islam di China.
4. Sistem pendidikan di Cina adalah
transentarlsasi, mulai dari level pusat, propinsi, kotamdya, kabupaten,
termasuk daerah-daerah oonomi/ setingkat kotamdya. Yang meliputi: biaya
pendidikan, Personalia, Kurikulum, dan sistem Ujian di Cina.
DAFTAR PUSTAKA
Asmanidar, POTRET
TAMADDUN ISLAM DI NEGERI “TIRAI BAMBU” (Mulai dari Masa Dinasti Tang hingga
Republik Rakyat China). Vol
14, Februari 2015.
Dilema Pendidikan Muslim di Cina, Halaman akses di http://www.atdikbudbeijing.com/for-indonesian-students/beasiswa-china/profile-pendidikan/243-sistem-pendidikan-china, Diakses tgl 04 April 2018, Pukul 20:00 WIB.
Eka Wijaya,
Ismail. STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN DI KAWASAN ASIA (RRC, KOREA SELATAN,
JEPANG). Vol 5. Agustus 2007.
http://intanrumapea.wordpress.com/2012/08/05/kurikulum-cina/
diakses pada 04 April 2018, pukul 11.15 WIB.
http;//jari-jarikaki.blogspot.com/2012/03/sistem-pendidikan-cina.htmL,
diakses pada 04 April 2018, pukul 10.20 WIB.
Armansyah
Putra, “mengkaji dan Membandingkan Kurikulum 7 Negara
(Malaysia,Singapura,Cina,Korea,Jepang, Amerika dan Firlandia),” file
perbandingan Kurikulum 2017.
M.
Rafiq Khan, Islam di Tiongkok, terj. Sulaimansjah (Jakarta: Tintamas, 1967),
20.
https;//www.google.co.id/search?_e_pi_=7%CPEGE_ID10%2C2967154500.
Diakses pada 10 April 2018.
[2]http://intanrumapea.wordpress.com/2012/08/05/kurikulum-cina/
diakses pada 04 April 2018, pukul 11.15 WIB.
[3]
M. Rafiq Khan, Islam di Tiongkok, terj. Sulaimansjah (Jakarta: Tintamas, 1967),
20.
[4]
https;//www.google.co.id/search?_e_pi_=7%CPEGE_ID10%2C2967154500. Diakses pada
10 April 2018.
[5]
Ibid.,
[6]
Ibid., 5.
[7]
Armansyah Putra, “mengkaji dan Membandingkan Kurikulum 7 Negara
(Malaysia,Singapura,Cina,Korea,Jepang, Amerika dan Firlandia),” file
perbandingan Kurikulum 2017.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar