Blog masa kini yang berisi kontent inspiratif

SELAMAT DATANG DI BLOG PAI H

Blog ini menyajikan informasi beragam terkait materi Pendidikan Agama Islam. Dalam bentuk makalah, powerpoint, video dan sebagainya.
  • Fully Responsive

    • “Orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu itu adalah dua sekutu yang berserikat pada kebaikan dan manusia yang lainnya adalah bodoh. Hendaklah engkau menjadi orang yang berilmu atau belajar atau mendengar, dan jangan engkau menjadi orang yang keempat (tidak salah seorang dari yang tiga tadi), maka binasalah engkau"
  • Infobox with image

    • ”Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu.“ (Imam Syafi’i)Read More
  • Friendly Support

    • “Sesungguhnya hasil ilmu itu ialah mendekatkan diri kepada Allah, Tuhan semesta alam, menghubungkan diri dengan ketinggian malaikat dan berkemampuan dengan malaikat tinggi.”
  • Always Learning

    • “Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya.” (Imam Syafi’i) Read More
  • Maximum Results

    • “Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan.” (Imam Al Ghazali)
  • Be Humble

    • ”Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu.“ (Imam Syafi’i)Read More
makalah
Share:

PERFORMING 6

Berisi sekumpulan video microteaching yang dilakukan oleh mahasiswa PAI-H semester VI



Video 6




Share:

PERFORMING 5

Berisi sekumpulan video microteaching yang dilakukan oleh mahasiswa PAI-H semester VI



Video 5




Share:

Video

Video berisi berbagai tayangan performance microteaching.
Share:

PERFORMING 4

Berisi sekumpulan video microteaching yang dilakukan oleh mahasiswa PAI-H semester VI



Video IV





Share:

MAKALAH 8 - Perbandingan Pendidikan - sistem dan kebijakan pendidikan di inggris


SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI INGGRIS
Makalah ini dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Perbandingan Pendidikan”


Disusun oleh: kelompok 8
April Hardiansyah                            (210315266)
Jannatun Na’im                                (210315283)
Oktiya Hayyu Liyandani                 (210315292)
KELAS PAI.H

Dosen pengampu
Zainur Rofik


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
23 MEI 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Dewasa ini peradaban manusia dihadapkan pada perkembangan tekhnologi menuju kearah puncak kejayaan. Munculnya berbagai inovasi tekhnologi dalam berbagai Negara merupakan indikator dari adanya kemajuan tersebut. Indikator kemajuan tersebut tidak bisa dilepaskan dari sumber daya manusia yang unggul dan sistem pendidikan yang berkembang di negara itu sendiri.
Manusia yang unggul akan melahirkan karya-karya yang inovatif, sedangkan sistem pendidikan dikembangkan untuk membentuk input manusia biasa menjadi output manusia yang unggul, baik dalam hal intelektual maupun emosional. Diantara negara yang berhasil mencetak output yang unggul adalah negara Inggris.
Berikut ini akan dibahas mengenai potret sistem pendidikan di inggris dimulai dari kurikulum, kebijakan pendidikan, dan lain sebagainya yang dapat dijadikan sebgai pembanding terhadap potret sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia sekarang ini sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia.

B.       RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Bagaimana sistem pendidikan di inggris?
2.      Bagaimana kurikulum pendidikan di inggris?
3.      Bagaimana kebijakan di bidang pendidikan agama di inggris?
4.      Bagaimana perbedaan sistem pendidikan di inggris dan di Indonesia?
1

`BAB II
PEMBAHASAN


A.      Sistem Pendidikan Di Inggris
Sistem pendidikan di inggris dibagi menjadi empat bagian yang tergabung didalamnya yaitu England,Skotlandia, wales dan irlandia utama. Pemerintah inggris bertanggung jawab atas England, dan pemerintahan skotlandia, wales dan irlandia bertanggungjawab atas Negara masing- masing. Adapun struktur dasar pendidikan di Inggris yaitu:
1.    Pra- primer (pre-primary education), usia 3-4 tahun.
Pendidikan pra- dasar diikuti peserta didika yang berusia dibawah 5 tahun. Adapun pembelajaran yang dilakukan dengan cara bermain, Area pembelajaan meliputi bahasa dan komunikasi, perkembangan fisik, perkembangan pribadi, sosial dan         emosional, literasi, matematika, pemahaman tentangdunia, seni dan rupa. Tidak ada ujian khusus untuk menyelesaikan pendidikan ini. Pemerintah menyediakan pendidikan pra-dasar tanpa biaya, 15 jam per-minggunya untuk anak berusia tiga tahunke atas selama 38 minggu.[1]
2.    Primer (pre-primary education), usia 4-11 tahun.
2
Tahun Pendidikan dasar diikuti oleh peserta didik berusia 4–11 tahun dan berlangsung selama tujuh tahun. Ada dua Key Stagedi tingkat ini yaitu Key Stage1 (untuk tahun pertama dan kedua) serta Key Stage 2 (untuk tahuketiga hingga kelima).Key Stage adalah pembagian tahapan pembelajaran sesuai dengan ketrampilan dan pengetahuan yang ingin dicapai pada akhir tiap tahapan. Pada Key Stage 1 dan 2, peserta didik belajar matematika, bahasa Inggris, sains, desain dan teknologi, sejarah, geografi,keterampilan dan desain, musik, olahraga, dan komputer. Selain itu, pada key stage 2 peserta didik juga belajar bahasa asing. Sekolah juga diwajibkan untuk menyediakan mata pelajaran agama dijenjang ini.[2]
3.    Pendidikan sekunder (secondary school), usia 11- 16 tahun
Pendidikan menengah berlangsung selama lima hingga tujuh tahun. Peserta didik pendidikan menengah tingkat pertama berusia 11–16 tahun. Ada dua Key Stage yaitu Key Stage 3 (untuk tahun ketujuh hingga kesembilan) dan Key Stage 4 (untuk tahun kesepuluh hingga kesebelas).
4.    Pendidikan lanjutan (further school), usia 16-18 tahun
Setelah menyelesaikan Key Stage 4 (usia 16 tahun), peserta didik akan mengambil ujian General Certificate of Secondary Education (GCSE). Setelah menyelesaikan GCSE, peserta didik dapat memilih untuk melanjutkan ke pendidikan menengah atas (jalur akademik), pendidikan vokasi (vokasional), program magang (vokasional), pendidikan berkelanjutan (further education), atau langsung bekerja.[3]
5.    Pendidikan tinggi (higher edication), usia diatas 18 tahun.
Pendidikan tinggi diikuti oleh mahasiswa berusia di atas 18 tahun. Ada tiga jenjang yang dapat ditempuh yaitu S1 (undergraduate) yang berdurasi tiga tahun, S2 (Master) yang biasanya berdurasi satu tahun, dan S3 (PhD.) yang berdurasi minimal tiga tahun. Di universitas tertentu ada beberapa program yang mengkombinasikan jenjang S1 dan S2 dalam satu program, sehingga di akhir empat tahun pembelajaran mahasiswa langsung menerima gelar S2 (Master).[4]
Seperti juga di Indonesia, struktur pendidikan tinggi di Inggris terdiri dari universitas, fakultas, department (jurusan) dan bagian (subdepartment). Disamping itu terdapat lembaga-lembaga atau pusat-pusat (institute, centre) ada yang langsung berada di bawah universitas, fakultas bahkan jurusan. Universitas dipimpin oleh seorang chancellor yang biasanya diberikan pada orang-orang terhormat/keluarga kerajaan, akan tetapi kegiatan sehari-hari dilakukan oleh vice chancellor. Wewenang fakultas hanya mengurus administrasi pendidikan, seperti pendaftaran mahasiswa baru dan sebagainya. Wewenang penerimaan itu sendiri dan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya ada pada jurusan, terutama subdepartmnet (laboratorium/bagian). Bagian (sub-department) sangat berperanan dalam struktur pendidikan tinggi ini. Bagian ini merupakan pengelola satu bidang ilmu yang diketuai (pada umumnya) oleh seorang profesor, dan hanya ada satu profesor dalam satu bagian. Seluruh kegiatan pendidikan dan pengawasan penelitian dikelola oleh bagian. Ketua jurusan adalah seorang profesor yang mengelola administrasi pendidikan, penelitian dan seminar.[5]
B.       Kurikulum Pendidikan Di Inggris
Terdapat dua jenjang pendidikan yang diatur di dalam Kurikulum Nasional untuk England (National Curriculum), yaitu: Pendidikan Pra-Primer dan Pendidikan Primer dan Sekunder. Education Act 2002 Chapter 32 adalah undang-undang yang mendasari pengaturan ini. Di dalam undang-undang ini, Kurikulum Nasional untuk Wales pun juga diatur, tepatnya di Part 7 (26). Perbedaan di antara keduanya hanya terletak pada keberadaan mata pelajaran Bahasa Welsh di dalam Kurikulum Nasional untuk Wales.
Tidak terdapat kurikulum yang baku untuk Pendidikan Lanjutan dan Pendidikan Tinggi. Hal ini dikarenakan beragamnya kualifikasi yang ada di jenjang pendidikan pasca 16 tahun. Setiap kualifikasi memiliki kurikulumnya masing-masing. Siswa pada tahap ini sudah dianggap cukup dewasa untuk memilih. Beberapa kualifikasi yang ada menawarkan pelatihan keterampilan praktis sehingga dapat langsung bekerja selepas itu. Beberapa menawarkan persiapan sebelum masuk ke universitas dan sebagainya. 

1.    Pendidikan Pra-Primer
Berdasarkan undang-undang, pendidikan pra-primer adalah pendidikan untuk anak-anak yang belum memasuki usia wajib belajar (anak yang belum berusia 5 tahun). Pendidikan ini dapat disediakan di sekolah, misalnya di taman kanak-kanak atau kelas nursery di sekolah dasar, atau di mana saja.
Untuk anak-anak usia 3 bulan sampai 3 tahun, umumnya pendidikan disediakan oleh sektor swasta dan voluntary, dengan orang tua membayar biaya pendidikan dan tidak diwajibkan (non-compulsory). Untuk anak-anak berusia 3 dan 4 tahun terdapat pendidikan gratis bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya.
Berdasarkan undang-undang yang diatur Childcare Act 2006, saat ini telah diberlakukan sistem Early Years Foundation Stage (EYFS). EYFS ditujukan untuk bayi sejak lahir hingga usia 5 tahun. Terdapat enam bidang pembelajaran dan pengembangan, yaitu: pengembangan pribadi, sosial dan emosi; komunikasi, bahasa dan melek huruf; pemecahan masalah, reasoning dan angka; pengetahuan umum dan pemahaman terhadap dunia; olah raga, dan pengembangan kreatifitas.
Kurikulum perkembangan anak, atau disebut foundation stage di dalam Kurikulum Nasional sejak diberlakukannya Education Act 2002, disusun dalam beberapa bidang pembelajaran.[6]
2.    Pendidikan Primer dan Sekunder
Terdapat dua tahap pendidikan yang termasuk di dalam program paket wajib belajar, yaitu:
a.    Pendidikan Primer (usia 5-11 tahun), dan
b.    Pendidikan Sekunder (usia 11-16 tahun)
Umumnya siswa melanjutkan dari sekolah primer ke sekolah sekunder di usia 11 tahun. Namun, ada beberapa daerah di Inggris menggunakan 3 jenjang (3-tier) dan menyediakan sekolah menengah (middle schools) untuk siswa usia 8 atau 9 tahun sampai 12 atau 13 tahun. Banyak dari sekolah sekunder setelah menyelesaikan tahap pendidikan wajib belajar juga menyediakan pendidikan tingkat lanjutan untuk siswa usia 16 sampai 18 tahun.[7]
C.      Kebijakan Di Bidang Pendidikan Agama Di Inggris
Pendidikan Agama adalah mata pelajaran wajib dalam sistem pendidikan di Negara Inggris. Sekolah diminta untuk mengajarkan program studi agama sesuai dengan pedoman lokal dan nasional.
Pendidikan Agama di inggris diamanatkan oleh Undang-Undang Pendidikan 1944 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Reformasi Pendidikan 1988 dan Standart Sekolah dan Kerangka Undang-Undang 1998. Pemberian pendidikan agama adalah wajib disemua sekolah yang didanai negara, akan tetapi tidak wajib bagi setiap anak-anak untuk mengambil subjek (mata pelajaran). Subjek terdiri dari studi agama-agama, pemimpin agama, dari tema agama dan moral yang berbeda. Namun, kurikulum yang dipakai didominasi dari agama kristen merupakan mayoritas isi subjek. Semua orang tua memiliki hak untuk menarik anak dari pendidikan agama, yang sekolah harus menyetujuinya.[8]
Pendidikan Agama Islam yang dijalankan masyarakat minoritas muslim di inggris sesungguhnya merupakan upaya untuk memberikan pendidikan kepada keluarga masing-masing sesuai dengan norma yang dianutnya. Kurikulum pendidikan islam yang dikombinasikan dengan mata pelajaran yang lain, selain pelajaran agama merupakan suatu terobosan positif yang dilakukan oleh kaum muslimin di inggris dan memberikan pembelajaran bahwa pendidikan agama tidak bertolak belakang dengan ilmu-ilmu yang lain, bahkan bisa dikatakan adanya sinkronisasi atar ilmu pengetahuan tersebut.[9]

D.      Perbedaan Sistem pendidikan di inggris dan di Indonesia
No.
Aspek perbandingan
INDONENESIA
INGGRIS
1.
Masa Belajar
6 Tahun
7 Tahun
2.
Tahun Akademik
Juli - Juni
September - Juli
3.
Pembiayaan Pendidikan
sekolah negeri dibiayai oleh pemerintah sedangkan sekolah swasta hanya mendapat subsidi
Sekolah negeri dibiayai oleh oleh pemerintah sedangkan swasta hanya mendapat subsidi
4.
Waktu Belajar
a.  Pada umumnya hari senin- sabtu
b. Pada umumnya jam belajar per hari sebanyak 6 jam
c.  Waktu belajar 34 minggu/tahun jumlah belajar 27-38 minggu
a.  Pada umunya hari senin- jum’at.
b. Pada umunya jam belajar per hari sebanyak 4,5 jam
c.  Hari efektif selama 200 hari (20 minggu hari tahun), jumlah jam belajar 23,5 jam/minggu
5.
Kurikulum Mata Pelajaran
a.  Pendidikan agama
b. Pendidikan kewarganegaraan
c.  Bahasa Indonesia
d. Matematika
e.  IPA
f.  IPS
g. SBDP
h. PJOK
i.   Muatan lokal
a.  Bahasa spanyol
b. Matematika
c.  Ilmu pengetahuan alam
d. Ilmu pengetahuan sosial
e.  Pelatihan (musik, seni estetika, dan kerajinan tangan)
f.  Pendidikan jasmani
6.
Evaluasi
Ujian Nasional
A-Levels
7.
Konsekuensi UN
Jika siswa tidak lulus ujian nasional tahap 1 Siswa harus mengikuti UN tahap 2, mereka harus mengikutiprogram kejar paket
jika siswa tidak lulus pada ujian nasional tahap 1 maka siswa harus mengikuti ujian tahap 2, jika siswa tidak lulus pada tahap 2, mereka harus mengulang pelajaran dari awal.

BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
1.    Sistem Pendidikan Di Inggris
Sistem pendidikan dinggri s di bagi menjadi:
a.       Pra- primer (pre-primary education), usia 3-4 tahun.
b.      Primer (pre-primary education), usia 4-11 tahun.
c.       Pendidikan sekunder (secondary school), usia 11- 16 tahun
d.      Pendidikan lanjutan (further school), usia 16-18 tahun
e.       Pendidikan tinggi (higher edication), usia diatas 18 tahun
2.    Kurikulum Pendidikan Di Inggris
a.         Pra primer
b.        Pendidikan Primer (usia 5-11 tahun), dan
c.         Pendidikan Sekunder (usia 11-16 tahun)
3.    Kebijakan Di Bidang Pendidikan Agama Di Inggris
Masyarakat muslim inggris memiliki pandangan dan madzhab yang beragam, namun dalam hal pendidikan agama ada beberapa factor yang mebuat cara pandang mereka menjadi sama disebabkan karena keadaan lingkungan mereka mengatakan bahwa faktor dan motivasi orang muslim di inggris untuk mendapatkan layanan pendidikan agama islam.
Spirit keagamaan menjadi daya dorong utama bahwa kehidupan senantiasa di inspirasi dari semangat beragama. Ekspresi keagamaan tidaklah bertentangan dengan kewarganegaraan. Sehingga bisa saja, semangat beragama tetap sejalan dengan tuntutan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks ini, masyarakat minoritas muslim inggris tetap memegang teguh prinsip-prinsip beragama, pada saat yang sama juga menjadi warga negara dan berkontribusi bagi kebersamaan dalam konteks kenegaraan.
8
 

4.    Perbedaan sistem pendidikan di Indonesia dan di inggris

No.
Aspek perbandingan
INDONENESIA
INGGRIS
1.
Masa Belajar
6 Tahun
7 Tahun
2.
Tahun Akademik
Juli - Juni
September - Juli
3.
Pembiayaan Pendidikan
sekolah negeri dibiayai oleh pemerintah sedangkan sekolah swasta hanya mendapat subsidi
Sekolah negeri dibiayai oleh oleh pemerintah sedangkan swasta hanya mendapat subsidi
4.
Waktu Belajar
d. Pada umumnya hari senin- sabtu
e.  Pada umumnya jam belajar per hari sebanyak 6 jam
f.  Waktu belajar 34 minggu/tahun jumlah belajar 27-38 minggu
d. Pada umunya hari senin- jum’at.
e.  Pada umunya jam belajar per hari sebanyak 4,5 jam
f.  Hari efektif selama 200 hari (20 minggu hari tahun), jumlah jam belajar 23,5 jam/minggu
5.
Kurikulum Mata Pelajaran
j.   Pendidikan agama
k. Pendidikan kewarganegaraan
l.   Bahasa Indonesia
m.                 Matematika
n. IPA
o. IPS
p. SBDP
q. PJOK
r.  Muatan lokal
g. Bahasa spanyol
h. Matematika
i.   Ilmu pengetahuan alam
j.   Ilmu pengetahuan sosial
k. Pelatihan (musik, seni estetika, dan kerajinan tangan)
l.   Pendidikan jasmani
6.
Evaluasi
Ujian Nasional
A-Levels
7.
Konsekuensi UN
Jika siswa tidak lulus ujian nasional tahap 1 Siswa harus mengikuti UN tahap 2, mereka harus mengikutiprogram kejar paket
jika siswa tidak lulus pada ujian nasional tahap 1 maka siswa harus mengikuti ujian tahap 2, jika siswa tidak lulus pada tahap 2, mereka harus mengulang pelajaran dari awal.
DAFTAR PUSTAKA

Adziman M. Fauzan dan Soelaiman Fauzi, Sistem Pendidikan Di Inggris London: Kantor Atase Pendidikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI),2014
Utami Aprillyana Dwi, Pratikta Arihdya Caesar,dkk, Sistem Pendidikan Vokasi Di Inggris, London: Kantor Atase Pendidikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI),2018
 Wekke Ismail Suardi dan Tang Ambo, Kultur Pendidikan Islam di Minoritas Muslim Inggris, Taqafiyyat, vol.17, no.1, juni 2016
Msholihul, Sistem Pendidikan Tinggi di Inggris, dalam  https://Msholihul.files.wordpress.com/2012/05/bukupanduaninggris.pdf
Http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_Education_In_Primary_And_Secondary_Education. Diakses pada tanggal 19 Mei 2018
http://irmansarigamiarsrsih.blogspot.co.id/2013/03/nama-irmasarigamiarsih-nim-09108244030.html/m=1 diakses 21/05/2018



[1] Fauzi Soelaiman dan M. Fauzan Adziman, Sistem Pendidikan Di Inggris (London: Kantor Atase Pendidikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI),2014),9-10
[2]Aprillyana Dwi Utami, Arihdya Caesar Pratikta,dkk,Sistem Pendidikan Vokasi Di Inggris (London: Kantor Atase Pendidikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI),2018),3.
[3] Ibid.,4
[4] Ibid.,5
[5] Msholihul, Sistem Pendidikan Tinggi di Inggris, dalam  https://Msholihul.files.wordpress.com/2012/05/bukupanduaninggris.pdf
[6] Fauzi Soelaiman dan M. Fauzan Adziman, Sistem Pendidikan Di Inggris,hlm.9.
[7] Ibid.,21-22
[8] Http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_Education_In_Primary_And_Secondary_Education. Diakses pada tanggal 19 Mei 2018
[9] Ismail Suardi Wekke Dan Ambo Tang, Kultur Pendidikan Islam di Minoritas Muslim Inggris,

Share:

Cari Blog Ini

makalah

Popular Posts

PAI.H

PAI.H
Kita lebih dari sekedar teman, we are family